Stres Bisa Menyebabkan Kolesterol Tinggi, Jangan Disepelekan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Stres diketahui bisa menyebabkan kolesterol tinggi . Penelitian telah menunjukkan bahwa stres meningkatkan kolesterol tidak hanya dalam jangka pendek tetapi juga dapat mempengaruhi kadar kolesterol bahkan bertahun-tahun ke depan. Penyebabnya belum diketahui secara pasti.
Penelitian lain menunjukkan bahwa stres bukan satu-satunya penyebab, tetapi bagaimana seseorang bereaksi dan mengelola stres juga penting. Mereka yang mengelola stres dengan cara yang tidak sehat seperti melalui permusuhan, isolasi sosial, atau menyalahkan diri sendiri cenderung memiliki kadar kolesterol baik yang lebih rendah.
Stres meningkatkan kadar kolesterol dan khususnya kolesterol jahat. Semakin banyak kemarahan dan permusuhan yang dihasilkan stres dalam diri Anda, semakin tinggi dan semakin buruk kadar kolesterol jahat dan trigliserida.
Stres mendorong tubuh untuk menghasilkan lebih banyak energi dalam bentuk bahan bakar metabolik.
Dilansir dari Everyday Health, Selasa (5/7/2022) bahan bakar tersebut menyebabkan hati memproduksi dan mengeluarkan lebih banyak kolesterol jahat. Juga, stres dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk membersihkan lipid.
Salah satu teori adalah fungsi hormon stres menyediakan bahan bakar untuk situasi pertarungan atau pelarian yang potensial. Tetapi jika energi ini tidak digunakan, secara bertahap akan menumpuk sebagai jaringan lemak.
Selain itu, gula yang dihasilkan dengan stres berulang kali dibiarkan tidak terpakai dan akhirnya diubah menjadi trigliserida atau asam lemak lainnya. Stres tidak hanya meningkatkan peradangan dalam tubuh, tetapi juga menyebabkan kebiasaan makan yang buruk dan pilihan makanan yang buruk.
Di mana semuanya mempengaruhi kadar kolesterol. Namun kolesterol juga bisa dikatakan sebagai respon stres dari tubuh. Kolesterol adalah zat lilin yang ditemukan dalam darah. Tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun sel-sel yang sehat, tetapi kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Kolesterol tinggi dapat mengembangkan timbunan lemak di pembuluh darah. Akhirnya, endapan ini tumbuh, sehingga sulit bagi darah yang cukup untuk mengalir melalui arteri. Terkadang, endapan tersebut dapat pecah secara tiba-tiba dan membentuk gumpalan yang menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Kolesterol tinggi dapat diturunkan, tetapi seringkali merupakan akibat dari pilihan gaya hidup yang tidak sehat, yang membuatnya dapat dicegah dan diobati. Diet sehat, olahraga teratur, dan terkadang obat-obatan dapat membantu mengurangi kolesterol tinggi.
Penelitian lain menunjukkan bahwa stres bukan satu-satunya penyebab, tetapi bagaimana seseorang bereaksi dan mengelola stres juga penting. Mereka yang mengelola stres dengan cara yang tidak sehat seperti melalui permusuhan, isolasi sosial, atau menyalahkan diri sendiri cenderung memiliki kadar kolesterol baik yang lebih rendah.
Stres meningkatkan kadar kolesterol dan khususnya kolesterol jahat. Semakin banyak kemarahan dan permusuhan yang dihasilkan stres dalam diri Anda, semakin tinggi dan semakin buruk kadar kolesterol jahat dan trigliserida.
Stres mendorong tubuh untuk menghasilkan lebih banyak energi dalam bentuk bahan bakar metabolik.
Dilansir dari Everyday Health, Selasa (5/7/2022) bahan bakar tersebut menyebabkan hati memproduksi dan mengeluarkan lebih banyak kolesterol jahat. Juga, stres dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk membersihkan lipid.
Salah satu teori adalah fungsi hormon stres menyediakan bahan bakar untuk situasi pertarungan atau pelarian yang potensial. Tetapi jika energi ini tidak digunakan, secara bertahap akan menumpuk sebagai jaringan lemak.
Selain itu, gula yang dihasilkan dengan stres berulang kali dibiarkan tidak terpakai dan akhirnya diubah menjadi trigliserida atau asam lemak lainnya. Stres tidak hanya meningkatkan peradangan dalam tubuh, tetapi juga menyebabkan kebiasaan makan yang buruk dan pilihan makanan yang buruk.
Di mana semuanya mempengaruhi kadar kolesterol. Namun kolesterol juga bisa dikatakan sebagai respon stres dari tubuh. Kolesterol adalah zat lilin yang ditemukan dalam darah. Tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun sel-sel yang sehat, tetapi kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Kolesterol tinggi dapat mengembangkan timbunan lemak di pembuluh darah. Akhirnya, endapan ini tumbuh, sehingga sulit bagi darah yang cukup untuk mengalir melalui arteri. Terkadang, endapan tersebut dapat pecah secara tiba-tiba dan membentuk gumpalan yang menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Kolesterol tinggi dapat diturunkan, tetapi seringkali merupakan akibat dari pilihan gaya hidup yang tidak sehat, yang membuatnya dapat dicegah dan diobati. Diet sehat, olahraga teratur, dan terkadang obat-obatan dapat membantu mengurangi kolesterol tinggi.
(dra)